Kumel dan dekil itulah yang mungkin ada dalam pemikiran sebagian orang mengenai masyarakat santri yang tentunya pemahaman ini tidak sepenuhnya bisa dibenarkan, yang dalam sejarahnya hanya bergerak atau merupakan generasi yang disiapkan dan didoktrin akan pemaknaan pesan Tuhan yang konon itu merupakan sebuah pesan suci yang apabila diterapkan dalam tatanan kehidupan akan menghasilkan sebuah tatanan masyarakat yang saling mengasihi, menyayangi dan saling tolong menolong sehingga endingnya adalah terciptanya kesejahteraan dan kedamaian.
Masyarakat Santri yang dalam perjalanannya merupakan golongan yang ikut serta dalam membidani dari pada terbentuknya kemerdekaan Indonesia dan bukan hanya berhenti sampai disitu kiprah daripada masyarakat santri,ia pun terus mengawal laju pergerakan bangsa ini dimana hal ini termanifestasikan dengan ikut serta berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan dan hal ini tak dapat disanksikan bagaimana para santri ataupun alumninya mengisi sektor-sektor penting dalam pemerintahan.
Santri yang selama ini dikenal dengan budayanya yang ramah dan sopan atau sering kita kenal dengan masyarakat yang punya inegritas sehingga wajar ketika sebuah harapan bangsa ditanggalkan dipundaknya terlebih dimasa era globalisasi seperti sekarang ini, dimana etika dan moralitas yang dulu dibanggakan sebagai aset bangsa kini mulai meleleh layaknya sebuah bongkahan es yang sedikit demi sedikit mulai kehilangan jati dirinya.
Monday, August 25, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)